Suatu hari di surga..Seorang bayi sedang bermain dengan para malaikat dan bidadari..Dan kemudian Tuhan memanggilnya, Wahai bayi kecil kemarilah Aku ingin bicara dengan mu..Lalu Tuhan memberitau kepada bayi itu bahwa dia akan di lahirkan ke dunia, Tapi bayi itu brtanya.."Tuhan aku takut di dunia kesepian, Aku tak punya teman, Siapa yg menemaniku disana"Tuhan menjawab"di bumi ada malaikat yg akan menemanimu""Jika aku ingin mendengar nyanyian merdu dr bidadari bagaimana Tuhan?""di bumi juga ada bidadari yang akan merangkul dan menyanyikanmu, suaranya lebih merdu di banding bidadari di surga""tapi di dunia ada org jahat siapa yg melindungiku?""malaikatmu akan melindungi walaupun harus mengorbankan jiwanya""lantas jika aku rindu dengan mu bagaimana?""malaikatmu akan mengajarkanmu cara berdoa dan berbicara padaku""tapi Tuhan jika aku memang harus turun ke bumi, Siapa nama malaikat itu?""dia adalah malaikat paling tinggi derajatnya di antara malaikat lainya, dan kamu bisa memanggilnya IBU..""Ingat kah kamu, saat kamu sakit, Ibumu rela begadang agar kau tetap terlelap tidur?Ingat kah kamu? Saat kamu kedinginan dia membrikan selimutnya untukmu dan membiarkan badanya menggigil agar kamu tidak menangis,dan tau kah kamu.. Di balik kemarahanya padamu, Tertoreh ratusan luka yg menyayat hatinya, membuat dia sedih, karena harus memarahimu"Tapi ketika kita remaja..Kamu lebih memilih temanmu dari pada ibumu..Ketika ibumu sakit kamu hanya tidur pulas dikamar..Ketika dia sedang menangis kamu pergi darinya..Ketika dia menasihatimu.. Kamu membalasnya dengan cacimaki..Tapi,Saat dia tiada, Kamu akan menyadari, Betapa cintanya padamu melebihi kecintaan dia pada siapapun..Sayangi lah ibumu.. Sebelum dia tiada..Karena jika dia tiada, Kau hanya bisa melihat kamar kosong dan baju nya yg tersimpan rapi di lemari..Hanya potret dan kenangan lah yang ada, Tak ada lagi pelukan hangat, Tak ada lagi teguran,Yang ada hanya penyesalan
Tersadar bahwa tak seorangpun makhluk ciptaan Allah terlepas dari ujian, cobaan, musibah oleh Allah. Ujian itu kadang berupa keburukan dan juga kebaikan. Seharusnya keburukan yang datang aku harus sabar dan berhudznuzon pada-Nya. Saat kebaikan yang datang harus bersyukur agar nikmat tersebut bertambah. Sebagaimana firman Allah,
Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan (Al Anbiya :35)
Inilah yang terjadi pada diriku. Panggil saja aku Suryani, usiaku 24tahun, berasal dari Banjar Jawa Barat namun aq merasa org bandung karena aq besar dan bersekolah disana hingga lulus kuliah dan kini aq hijrah ke tempat kelahiranku dan aq merasa asing ditempat ini.Krna kehidupanku familiar di bandung..
Sebuah "Gedung Tua" Rumah yg kini aq singgahi bersama Suami dan bayi yg ada dalam kandunganku.Libgkyngan disini jauh berbeda dgn lingkungan aku dulu.Orang-orang menyebutnya ‘pesantren’. Dan karena takdir-Nya akhirnya menyebabkan diriku ‘terdampar’ di sini dengan takdir Allah.
Sebelum aku masuk ke tempat ini, aku anak perempuan satu-satunya dari keluargaku. Aku termasuk anak yang manja. Saat ini aku sudah berada di ‘Gedung Tua’ sebuah bangunan dengan pagar pembatas yang terasing dari dunia luar dengan berbagai peraturan. Di sinilah sekarang aku berada dan belajar bersabar dan hidup mandiri.
Rasulullah bersabda,
Siapa yang dikehendaki Allah kebaikan padanya, maka Allah akan mengujinya (HR Bukhori)
Tak mau aku menjadi pribadi yang buruk. Akan kubuktikan bahwa aku kuat, pantang menyerah, begitulah Allah mengajarkan kepada hamba-hambaNya.
‘Janganlah kamu bersikap lemah dan jangan pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman (QS. Ali Imron 139)
Tak kupungkiri, kerapkali aku merasa sedih karena kesepian karena disini aq tdk punya teman bermain seumuran dan hampir tak pernah dikunjungi oleh sanak keluargaku. Bisa dibayangkan sahabat sahabatku yg dlu tempat curahan hati bermain bercanda tawa berada dibandung seluruhnya. Jika aq rindu mereka..tak mqn aq sll bulak balik menemui mereka..Belum lagi biaya transport dll.
Ketika aku merasa begitu kesepian, aku mengadu pada Allah. Menangis, merintih. Aku berdo’a… terus berdo’a. Ketika suami ada dirumah, memberi perhatian padaku, hilang kesedihanku seketika. Aku pun merasa semangat kembali. Kepada Allah kuucapkan puji syukur Alhamduillah…
“Bukankah Dia (Allah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo’a kepada-Nya dan menghilangkan segala kesusahan (An Naml 62)
Ya….hanya kepada Allah aq memohon pertolongan dengan harap dan cemas.satu satunya hanya Allah SWT..
Bagi q, tempat ini bagai tanah keramat. Tidak ada hijab bagi aq dan Allah dalam do’a. Pertolongan Allah amat dekat, teramat dekat.
Semua yang diperoleh tergantung dari perbuatan kita sendiri.
Aku sendiri, sedang terus memperbaiki diriku. Berusaha berbuat baik sebagai bukti penyesalanku atas kesalahan yang pernah aku perbuat dahulu. Aku takut pada Allah... takut pada adzab-Nya. Tidak bisa kubayangkan bahwa neraka yang terdangkal adalah api neraka yang mendidihkan otak dari bawah sampai atas…
Aku pun mencoba menikmati ujian ini sebagai bentuk kasih sayang Allah kepadaku. Aku berusaha mengubah ujian ini, dari kesedihan menjadi kenikmatan yang jarang didapat oleh orang lain. Aku ingin mendapatkan pahala dariNya, aku ingin Allah meninggikan derajatku dan memperoleh rahmatNya…, yakni surga yang kekal. Tidak ada kesedihan, air mata, resah dan gelisah, sakit dll. Yang ada hanya kebahagiaan bertemu dengan Rabb ku…
“Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi (dalam surga) atas kesabaran mereka dan di sana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam. Mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman” (Al Furqon 75-77)
Semua peristiwa yang aku alami ini adalah kehendak-Nya. Aku berada di sini karena takdirnya.Mesk