BIMBINGAN ROHANI BAGI ORANG SAKIT

Kesehatan dan kelapangan adalah dua hal yang sangat didambakan
dan di inginkan setiap orang, sementara sakit dan kesempitan adalah hal
yang tidak di sukai oleh manusia.
Oleh karena itu kita harus senantiasa menjaga dan memelihara kesehatan
yang dianugerahkan oleh Allah SWT. Namun apabila penyakit datang /
menimpa, maka kita di wajibkan untuk segera berobat dan menyerahkan
pertolongan kepada ahlinya.
Berikut ini sikap yang harus di tunjukkan orang-orang yang beriman ketika tertimpa Penyakit :
A. Bersabar Atas M,usibah Tertimpa Sakit
Sesungguhnya sehat dan sakit merupakan ujian dari Allah Swt. Maka
ketika sehat kita harus mempergunakan semaksimal mungkin untuk beribadah
kepada Alloh. Namun ketika tertimpa penyakit kita harus tabah, sabar
serta berlapang dada.
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu
dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya).
dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan.
( QS Al-Anbiya’
.Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongm., Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. ( Qs
Al-Baqoroh : 153)
Ketika di uji dengan sakit seharusnya kita semakin mendekatkan
diri kepada Allah SWT, berprasangka baik kepada-Nya dan memperbanyak
berdo’a memohon kesembuhan kepada Alloh.
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. (Qs Mukmin : 60)
Ujian / cobaan berupa sakit apabila di hadapi dengan sabar dan tabah
akan menjadi penghapus dosa. Bahkan tidak hanya orang yang sakit yang
akan terhapus dosanya tetapi keluarganya yang susah karena harus
menanggung biaya pengobatan serta yang harus merawatnya juga akan
terampuni dosa – dosanya. Apapun kegelisahan yang di alami manusia baik
yang sakit maupun yang sehat adalah sarana mendapatkan pengampunan atas
dosa-dosa yang pernah di lakukan.
Rosululloh Saw bersabda :
َما يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا
حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا
كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“ Tidaklah seorang muslim di timpa musibah berupa kelelahan, sakit,
kegundahan, kesedihan, gangguan maupun kegelisahan sekalipun hanya kena
duri yang mengenainya melainkan Alloh akan menghapuskan dosa-dosanya” (
H.R.Muttafaqun alaih)
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى إِلَّا حَاتَّ اللَّهُ عَنْهُ خَطَايَاهُ كَمَا تَحَاتُّ وَرَقُ الشَّجَرِ
“Tidaklah seorang muslim di timpa musibah berupa penyakit atau musibah
lainnya melainkan Alloh akan menghapuskan dosa-dosanya sebagaimana
gugurnya daun-daun pepohonan” (HR Bukhari N0 5215)
Tertimpa penyakit apabila di hadapi dengan sabar dan ridha akan menjadi
sarana untuk meningkatkan derajat ( keimanan)
seorang di hadapan Allah SWT. Sakit juga merupakan sarana intropeksi
diri barangkali ketika kita sehat sering mengabaikan perintah Alloh
dan melanggar larangan-larangan-Nya. Sakit juga bisa menjadi sarana
untuk merenungkan kembali kesalahan – kesalahan yang pernah kita
lakukan.
Sakit juga juga bisa menjadi sarana untuk menghilangkan
segala penyakit hati yang ada pada diri kita. Seringkali ketika dalam
keadaan sehat, kita bersikap sombong, takabbur, ujub dan meremehkan
orang lain. Namun ketika tertimpa sakit barulah kita sadar bahwa
sesungguhnya kita hanyalah makhluk yang lemah yang - tidak sepantasnya
kita sombong dan membanggakan diri malah sebaliknya harus rendah
hati,, tawadu,dan patuh serta rajin beribadah kepada Alloh .
B. Berobat Sebagai Ikhtiar
Kewajiban bagi orang sehat adalah menjaga dan mempergunakan kesehatan
untuk beribadah kepada Alloh SWT. Sedangkan orang yang tertimpa penyakit
wajib untuk berobat kepada orang yang memiliki keahlian di bidang
pelayanan kesehatan yakni dokter dan paramedis.
Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku, (Qs Asy-Syuara’: 80)
Alloh telah memberikan ilmu kepada dokter dan paramedis, maka kepada merekalah kita berobat untuk kesembuhan penyakit kita.
Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,(QS An-Nahl : 43)
Kewajiban bagi orang yang sakit dan keluarganya adalah berobat sebagai
ikhtiar yang semaksimal mungkin untuk mendapatkan kesembuhan. Sedangkan
memberi kesembuhan adalah hak Allah SWT. Rosululloh SAW melarang orang
sakit yang tidak mau berobat, sebaliknya beliau sangat memerintahkan
bagi orang yang sakit dan keluarganya untuk secara aktif dan maksimal
berobat untuk mendapatkan kesembuhan. Rosululloh SAW bersabda :
تَدَاوَوْا فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلَّا وَضَعَ لَهُ دَوَاءً غَيْرَ دَاءٍ وَاحِدٍ الْهَرَمُ
“Berobatlah kalian, karena Alloh tidak menurunkan satu penyakit
melainkan di turunkan pula obatnya kecuali satu penyakit, yaitu tua”
( H.R Abu Dawud dan At-tirmidzi)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ
شِفَاءً
Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Allah tidak akan menurunkan penyakit
melainkan menurunkan
juga obatnya (HR Bukhari)
C. Tidak Berobat Dengan yang
di Haramkan Alloh SWT
Orang yang sedang sakit dan keluarganya seringkali tergoda
bisikan / omongan bahwa sakitnya karena kena santet, guna-guna atau
kerasukan jin. Akibat dari mempercayai bisikan / omomgan ini banyak
pasien yang berobat dengan cara-cara yang di haramkan oleh Allah SWT
misalnya pergi ke dukun / paranormal dan berobat dengan barang-barang
yang di haramkan oleh Allah SWT. Padahal Alloh melarang mendatangi dukun
serta berobat dengan barang-barang yang di haramkan -Nya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَنَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الدَّوَاءِ الْخَبِيثِ
Dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melarang mengunakan obat yang telah diharamkan." (HR Abu Dawud )
"من أتى عرافا أو كاهنا فصدقه بما يقول فقد كفر بما أنزل على محمد"
“ Barangsiapa mendatangi dukun dan membenarkan ucapannya, maka sungguh
ia telah kafir kepada wahyu yang telah di turunkan kepada Muhammad” (HR
Abu Dawud)
Pasien beserta Keluarga harus benar-benar yakin bahwa sakit yang di
deritanya adalah sudah menjadi ketetapan dan takdir Alloh SWT sehingga
mengharap kesembuhan hanya kepada Alloh SWT dan berusaha berobat dengan
cara yang di benarkan syari’at Islam
Cara pengobatan yang tidak di benarkan agama misalkan dengan cara
memindahkan penyakit pada hewan atau menggunakan batu ajaib / keris yang
di celupkan pada air kemudian di minumkan pada pasien, di samping tidak
bisa di terima akal juga merupakan perbuatan syirik yang dosanya sangat
besar.
Maka yakinlah bahwa sakit menimpa kita sudah menjadi kehendak dan ketentuan Alloh SWT :
Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin
Allah; dan Barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan
memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Maha mengetahui segala
sesuatu.
( QS Ath-Taghoobun : 11)
D. Tetap beribadah Meskipun Sakit
Orang yang sedang sakit tetap di wajibkan mengerjakan sholat lima waktu menurut kemampuan masing – masing.
1. Apabila pasien tidak mampu berwudhu maka di perbolehkan Tayammum
sebagai pengganti wudhu. Adapun cara tayammum adalah dengan cara
menyentuhkan telapak tangan pada tanah atau debu atau dinding yang di
anggap ada debunya sambil membaca Basmalah kemudian mengusapkan kedua
telapak tangan ke muka dan tangan sampai pergelangan tangan.
2. Apabila tidak mampu sholat dengan berdiri maka sholat boleh di
kerjakan dengan duduk bersimpuh, Ruku’ di kerjakan dengan menundukkan
kepala sedikit dengan tangan di lutut. Kemudian sujud di kerjakan
seperti dalam sholat biasa.
3. Apabila dengan duduk tidak mampu maka sholat boleh di kerjakan dengan
berbaring. Kalau mampu miringlah ke kanan namun bila tidak mampu maka
tidurlah terlentang. Lakukan Takbiratul Ikrom sesuai kemampuan, tidak
perlu ruku’ dan sujud cukup dengan isyarat.
4 Apabila dengan berbaring tidak mampu maka sholatlah sesuai dengan
kemampuan. Selama ingatan dan kesadaran masih ada , maka sholat tetap
wajib di kerjakan
meskipun hanya dengan mengingat di hati.
UNTUK DI RENUNGKAN !
1. SEHAT BERAMAL SHOLEH
2. SAKIT TETAP IBADAH
3. WAFAT KHUSNUL KHOTIMAH