Imunisasi Haram dan Membahayakan!!!
PENGERTIAN IMUNISASI
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit
dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap
penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi
terdiri dari dua macam yaitu imunisasi pasif dan imunisasi aktif.
Imunisasi pasif merupakan kekebalan bawaan dari ibu terhadap penyakit.
Sedangkan imunisasi aktif merupakan kekebalan yang harus didapat dari
pemberian bibit penyakit lemah yang mudah dikalahkan oleh kekebalan
tubuh yang berguna membentuk antibodi terhadap penyakit yang sama, baik
yang lemah maupun yang kuat.
Teknik atau cara pemberian imunisasi umumnya dilakukan dengan
melemahkan virus atau bakteri penyebab penyakit lalu diberikan kepada
seseorang dengan cara suntik atau minum / telan. Setelah bibit penyakit
masuk ke dalam tubuh kita, maka tubuh akan terangsang untuk melawan
penyakit tersebut dengan membentuk antibodi. Antibodi itu umumnya bisa
terus ada di dalam tubuh orang yang telah diimunisasi untuk melawan
penyakit yang mencoba menyerang.
Akan tetapi, permasalahan yang kita hadapi saat ini adalah
imunisasi yang diprogramkan oleh pemerintah mengundung unsur haram dan
zat yang berbahaya. Apakah yang menyebabkan imunisasi itu haram dan
membahayakan? Silakan baca artikel ini sampai selesai.
Alloh SWT berfirman dalam Surat Al-Baqoroh ayat 168:
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa-apa
yang terdapat di bumi. Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaithon, karena sesungguhnya syaithon itu adalah musuh yang nyata
bagimu.”
Dari ayat di atas jelas Alloh memerintahkan kepada manusia untuk
mengkonsumsi makanan, minuman, obat, termasuk vaksin dari bahan-bahan
yang halal dan baik.
IMUNISASI MENGANDUNG UNSUR HARAM
Bisa dikatakan bahwa seluruh vaksin yang ada di dunia ini
mengandung unsur haram. Diantaranya enzim babi, ginjal kera, pankreas
babi hingga janin bayi hasil aborsi. Professor Jurnalis Uddin, Ketua
Dewan Pembina LPPOM MUI membenarkan hal tersebut. Katanya, ditemukannya
unsur haram dalam vaksin bermula dari surat edaran yang keluarkan oleh
Organisasi Konferensi Islam (OKI). Surat yang dikeluarkan pertengahan
tahun 2005 itu adalah peringatan kepada negara-negara anggota OKI
tentang adanya penggunaan tripsin babi dalam proses pembuatan vaksin
polio.
Dalam pembuatan Vaksin Polio Inaktif (IPV), virus polio
dikembangbiakkan menggunakan sel vero (berasal dari ginjal kera) sebagai
medianya. Proses produksi vaksin ini melalui lima tahap. Pertama,
penyiapan medium (sel vero) untuk pengembangbiakan virus. Kedua,
penanaman virus. Ketiga, pemanenan virus (menggunakan tripsin). Keempat,
pemurnian virus dari tripsin. Kelima, inaktivasi /atenuasi virus.
Intinya dalam proses tersebut penyiapan media menggunakan bahan ginjal
kera dan dalam tahapan pelepasan sel dari mikrokarier menggunakan
tripsin (unsur turunan dari pankreas babi).
IMUNISASI DIBUAT DARI BAHAN BAKU YANG MEMBAHAYAKAN
Bahan utama vaksin adalah kuman, virus atau bakteri hidup/ mati, toksoid atau DNA dengan
tambahan bahan tertentu untuk menjalankan berbagai fungsi dan biakan
pembuatan vaksin. Bahan tambahan tersebut diantaranya Merkuri, Formaldehid, Aluminium, Fosfat, Sodium, Neomioin, Fenol, Aseton, dan sebagainya.
Zat-zat tersebut mengakibatkan dampak negatif yang dapat membawa efek
jangka panjang seperti keterbelakangan mental, autisme, hiperaktif.
alzheimer, kemandulan, dll.
KONSPIRASI YAHUDI DI BALIK PROGRAM IMUNISASI
Vaksinasi modern atau imunisasi yang dilakukan Flexner Brothers, didanai oleh Keluarga Rockefeller. Rockefeller sendiri adalah salah satu keluarga Yahudi yang paling berpengaruh di dunia, dan mereka adalah bagian dari Zionisme Internasional. Dan kenyataannya, mereka adalah pendiri WHO dan lembaga strategis lainnya :
Dilihat dari latar belakang WHO, jelas bahwa
vaksinasi modern (atau kita menyebutnya imunisasi) adalah salah satu
konspirasi (campur tangan) Zionisme dengan tujuan untuk menguasai dan
memperbudak seluruh dunia dalam New World Order (Tatanan Dunia Baru) mereka.
Jadi jelas-jelas imunisasi adalah suatu program untuk mengacaukan sifat dan watak generasi-generasi dalam suatu negeri yang menjadi sasaran para zionis. Dan kebanyakan vaksin tersebut dikirim ke Negara-negara dunia ketiga dan Negara yang mayoritas penduduknya muslim.
Lalu bagaimana caranya vaksin dapat mengacaukan watak dan karakter seseorang?
Vaksin tersebut dibiakkan di dalam tubuh manusia yang bahkan kita
tidak ketahui sifat dan asal muasalnya. Kita tahu bahwa vaksin didapat
dari darah sang penderita penyakit yang telah berhasil melawan penyakit
tersebut. Itu artinya dalam vaksin tersebut terdapat DNA sang inang dari tempat virus dibiakkan tersebut.
Pernahkah Anda berpikir apabila DNA orang asing ini tercampur dengan bayi yang masih dalam keadaan suci?
DNA adalah berisi cetak biru atau rangkuman genetik leluhur-leluhur
kita yang akan kita warisi. Termasuk sifat, watak, dan sejarah
penyakitnya.
Lalu apa jadinya apabila DNA orang yang tidak kita tahu asal usul
dan wataknya bila tercampur dengan bayi yang masih suci? Tentunya bayi
tersebut akan mewarisi genetik DNA sang inang vaksin tersebut.
Pernahkan anda terpikir apabila sang inang vaksin tersebut dipilih
dari orang-orang yang terbuang, kriminal, pembunuh, pemerkosa, peminum
alkohol, dan sebagainya?
Dari banyak sumber yang saya dengar selama ini, penelitian tentang
virus dilakukan kepada para narapidana untuk menghemat biaya penelitian,
atau malah mungkin hal itu disengaja?
Para ilmuwan pun mengakui bahwa imunisasi itu menimbulkan dampak
yang membahayakan. Berikut ini adalah komentar dari beberapa ilmuwan
mengenai vaksinasi:
o “Vaksin menipu tubuh supaya tidak lagi menimbulkan reaksi radang. Sehingga vaksin mengubah fungsi pencegahan sistem imun.”
~ Dr. Richard Moskowitz, Harvard University
~ Dr. Richard Moskowitz, Harvard University
o “Kanker pada dasarnya tidak dikenal sebelum kewajiban
vaksinasi cacar mulai diperkenalkan. Saya telah menghadapi 200 kasus
kanker, dan tak seorang pun dari mereka yang terkena kanker tidak
mendapatkan vaksinasi sebelumnya.”
~ Dr. W.B. Clarke, peneliti kanker Inggris
~ Dr. W.B. Clarke, peneliti kanker Inggris
o “Ketika vaksin dinyatakan aman, keamanannya adalah istilah relatif yang tidak dapat diartikan secara umum”.
~ dr. Harris Coulter, pakar vaksin internasional
~ dr. Harris Coulter, pakar vaksin internasional
o “Kasus polio meningkat secara cepat sejak vaksin
dijalankan. Pada tahun 1957-1958 peningkatan sebesar 50%, dan tahun
1958-1959 peningkatan menjadi 80%.”
~ Dr. Bernard Greenberg, dalam sidang kongres AS tahun 1962
~ Dr. Bernard Greenberg, dalam sidang kongres AS tahun 1962
o “Sebelum vaksinasi besar besaran 50 tahun yang lalu, di
negara itu (Amerika) tidak terdapat wabah kanker, penyakit autoimun, dan
kasus autisme.”
~ Neil Z. Miller, peneliti vaksin internasional
~ Neil Z. Miller, peneliti vaksin internasional
o “Vaksin bertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah
anak-anak dan orang dewasa yang mengalami gangguan sistem imun dan
syarat, hiperaktif, kelemahan daya ingat, asma, sindrom keletihan
kronis, lupus, artritis reumatiod, sklerosis multiple, dan bahkan
epilepsi. Bahkan AIDS yang tidak pernah dikenal dua dekade lalu, menjadi
wabah di seluruh dunia saat ini.”
~ Barbara Loe Fisher, Presiden Pusat Informasi Vaksin Nasional Amerika
~ Barbara Loe Fisher, Presiden Pusat Informasi Vaksin Nasional Amerika
o “Tak masuk akal memikirkan bahwa Anda bisa menyuntikkan
nanah ke dalam tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan
meningkatkan kesehatan. Tubuh punya cara pertahanan tersendiri yang
tergantung pada vitalitas saat itu. Jika dalam kondisi fit, tubuh akan
mampu melawan semua infeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak
akan mampu. Dan Anda tidak dapat mengubah kebugaran tubuh menjadi lebih
baik dengan memasukkan racun apapun juga ke dalamnya.” ~ Dr. William Hay, dalam buku “Immunisation: The Reality behind the Myth”
Dan ternyata faktanya di Jerman para praktisi medis, mulai dokter
hingga perawat, menolak adanya imunisasi campak. Penolakan itu
diterbitkan dalam “Journal of the American Medical Association” (20 Februari 1981) yang berisi sebuah artikel dengan judul “Rubella Vaccine in Suspectible Hospital Employees, Poor Physician Participation”.
Dalam artikel itu disebutkan bahwa jumlah partisipan terendah dalam
imunisasi campak terjadi di kalangan praktisi medis di Jerman. Hal ini
terjadi pada para pakar obstetrik, dan kadar terendah lain terjadi pada
para pakar pediatrik. Kurang lebih 90% pakar obstetrik dan 66% parak
pediatrik menolak suntikan vaksin rubella.
FAKTA KEGAGALAN IMUNISASI
Lalu, apakah vaksinasi itu dapat menjadi solusi dalam pemberantasan
penyakit? Jawabannya adalah tidak. Imunisasi justru malah membawa
bencana. Inilah bukti bahwa imunisasi menyebabkan kematian,
o Di Amerika pada tahun 1991 – 1994 sebanyak 38.787 masalah
kesehatan dilaporkan kepada Vaccine Adverse Event Reporting System
(VAERS) FDA. Dari jumlah ini 45% terjadi pada hari vaksinasi, 20% pada
hari berikutnya dan 93% dalam waktu 2 minggu setelah vaksinasi. Kematian
biasanya terjadi di kalangan anak anak usia 1-3 bulan.
o Pada 1986 ada 1300 kasus pertusis di Kansas dan 90% penderita
adalah anak-anak yang telah mendapatkan vaksinasi ini sebelumnya.
Kegagalan sejenis juga terjadi di Nova Scotia di mana pertusis telah
muncul sekalipun telah dilakukan vaksinasi universal.
o Tahun 1989-1991 vaksin campak ”high titre” buatan Yugoslavia
Edmonton-Zagreb diuji coba pada 1500 anak-anak miskin keturunan orang
hitam dan latin, di kota Los Angeles, Meksiko, Haiti dan Afrika. Vaksin
tersebut sangat direkomendasikan oleh WHO. Program dihentikan setelah di
dapati banyak anak-anak meninggal dunia dalam jumlah yang besar.
o Vaksin campak menyebabkan penindasan terhadap sistem kekebalan
tubuh anak-anak dalam waktu panjang selama 6 bulan sampai 3 tahun.
Akibatnya anak-anak yang diberi vaksin mengalami penurunan kekebalan
tubuh dan meninggal dunia dalam jumlah besar dari penyakit-penyakit
lainnya WHO kemudian menarik vaksin-vaksin tersebut dari pasar di tahun
1992.
o Desember 2002, Menteri Kesehatan Amerika, Tommy G. Thompson
menyatakan, tidak merencanakan memberi suntikan vaksin cacar. Dia juga
merekomendasikan kepada anggota kabinet lainnya untuk tidak meminta
pelaksaanaan vaksin itu. Sejak vaksinasi massal diterapkan pada jutaan
bayi, banyak dilaporkan berbagai gangguan serius pada otak, jantung,
sistem metabolisme, dan gangguan lain mulai mengisi halaman-halaman
jurnal kesehatan.
o Dr. W. Torch berhasil mendokumentasikan 12 kasus kematian pada
anak-anak yang terjadi dalam 3,5 – 19 jam paska imunisasi DPT. Dia
kemudian juga melaporkan 11 kasus kematian SIDS dan satu yang hampir
mati 24 jam paska injeksi DPT. Saat dia mempelajari 70 kasus kematian
SIDS, 2/3 korban adalah mereka yang baru divaksinasi mulai dari 1,5 hari
sampai 3 minggu sebelumnya.
Baru-baru ini terjadi peristiwa yang sangat memilukan yang terjadi
di negri kita sendiri, yaitu tepatnya di Bekasi dua balita meninggal
dunia setelah divaksin polio pada tanggal 21 Oktober 2011. Sunggug
mengerikan bukan? Tak hanya kematian, imunisasi juga bisa menyebabkab
kecacatan mental pada anak. Terbukti dalam 10 tahun terakhir, jumlah
anak autis meningkat dari antara 200 – 500 % di setiap negara bagian di
Amerika yang diimunisasi
MUI MENGHALALKAN IMUNISASI?
Dari website resminya MUI, MUI menyatakan bahwa imunisasi hukumnya
halal dan MUI menganjurkan untuk memberikan imunisasi pada anak-anak
Indonesia agar anak Indonesia terhindar dari penyakit menular.
Sebetulnya MUI sendiri sudah mengetahui imunisasi mengandung zat haram,
akan tetapi MUI tetap menghalalkan karena alasan darurat dikarenakan
tidak ditemukannya vaksin yang betul-betul terbuat dari bahan halal.
Jika kita perhatikan, fatwa MUI menghalalkan imunisasi adalah suatu
hal yang salah karena telah menghalalkan sesuatu yang jelas-jelas
haram. Ketika MUI menyanggah dengan alasan darurat, itu adalah alas an
yang tidak bisa diterima karena pada kenyataannya ada vaksin yang
menggunakan bahan yang 100 persen halal bahkan dicontohkan oleh
Rasululloh.
IMUNISASI YANG BENAR MENURUT ISLAM
Imunisasi yang benar menurut islam adalah imunisasi yang halal dan
thoyyib (baik). Selain halal, imunisasi ala Rasululloh betul-betul akan
menjadikan anak Anda sehat, cerdas dan tidak akan menimbulkan efek
samping sedikitpun. Inilah cara imunisasi yang diajarkan Rasululloh:
Imam Bukhari dalam Shahih-nya men-takhrij hadits dari Asma’ binti Abi Bakr,
Dari Asma’ binti Abu Bakr bahwa dirinya ketika sedang mengandung Abdullah ibn Zubair di Mekah mengatakan, “Saya
keluar dan aku sempurna hamilku 9 bulan, lalu aku datang ke madinah,
aku turun di Quba’ dan aku melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, maka beliau Shalallaahu alaihi
wasalam menaruh Abdullah ibn Zubair di dalam kamarnya, lalu beliau
Shalallaahu alaihi wasalam meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian
beliau Shalallaahu alaihi wasalam memasukkan kurma yang sudah lumat itu
ke dalam mulut Abdullah ibn Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama
kali masuk ke mulutnya melalui Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam,
kemudian beliau men-tahnik-nya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam
pun mendo’akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.”
Dalam shahihain -Shahih Bukhari dan Muslim- dari Abu Musa Al-Asy’ariy, “Anakku
lahir, lalu aku membawa dan mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi
wasalam, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam memberinya nama Ibrahim
dan kemudian men-tahnik-nya dengan kurma.” dalam riwayat Imam Bukhari ada tambahan: “maka beliau SAW mendoakan kebaikan dan memdoakan keberkahan baginya, lalu menyerahkan kembali kepadaku.”
Tahnik adalah suatu metode yang diajarkan oleh Rasululloh,
tahnik yaitu memberikan kurma yang sudah dilumat atau dikunyah lembut
oleh orang yang beriman/sholeh atau orang tua bayi kepada bayi yang baru
lahir, dengan menempelkan ke langit-langit atas mulut bayi. Dengan
metode ini, akan mengurangi resiko kekurangan glukosa pada bayi. Selain
itu, kurma memiliki banyak mu’jizat yang memberikan efek positif.
Pemberian imun kepada bayi bisa dilakukan oleh seorang ibu dengan cara memberikan ASI yang pertama keluar yang berwarna kuning (colostrum),
kemudian ibu harus memberikan ASI eksklusif dengan kualitas ASI yang
baik. Mu’jizat lain yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh adalah madu,
karena madu adalah obat dari segala penyakit.
Selain daripada itu, kita sebagai orang tua harus memberikan makanan yang halal dan bergizi
kepada anak-anak kita. Yang terpenting adalah jangan sampai memberikan
makanan haram sedikit pun, karena dari barang haram itulah bisa timbul
penyakit.
Sekali lagi kami tekankan dalam artikel ini bahwa vaksinasi modern
atau imunisasi memberikan dampak yang sangat membahayakan. Hanya ada dua
hasil dari anak yang diimunisasi, yaitu mati atau hidup dalam keadaan tidak sehat. kalau
ia tidak kuat terhadap virus dan bahan yang ada dalam vaksin, maka ia
akan mati. Dan jika ia kuat terhadap vaksin, maka di masa depannya ia
akan sakit-sakitan, daya tahan tubuh menurun, kecerdasan menurun dan
perubahan watak alami.
Jadi, marilah kita kembali kepada metode sehat yang diajarkan Rasulullah SAW.
Demikian artikel ini, semoga bermanfa’at, Salam sehat holistik
Wallohu a’lam bis showab.